Desember 21, 2009

Senin, 21 Desember 2009

Hari ini, hari pertama UAS Semester 1, 2009/2010 di kampusQ. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Mungkin kalau dibandingkan dengan kampus lain, jadwal UAS kampusQ lebih cepat y...
Hhhh...

Hari ini jadwalnya sebenarnya UAS Biologi. Tapi berhubung dosennya sendiri baru pulang dari naik haji, maka UASnya d'hapus. Jadi tadi di kelas, kami cuma dengerin dosennya cerita pengalaman beliau selama di Tanah Suci.
Tapi tetap, ada tugas sebagai pengganti UAS....

UAS dijadwalkan selama 6 hari. Dengan 6 mata kuliah. Biologi, Logika Matematika, PTIK, Fisika Dasar, Geometri Analitik, Kalkulus, Bahasa Inggris. Tapi UAS Bahasa Inggris sudah dilaksanakan hari-apa-gitu-aku-lupa...


Yah, Bismillah z...
Harus yakin bisa...

ALLAHU AKBAR..!!!

Desember 04, 2009

elemen Logam

Siklus dari lima elemen atau dikenal dengan Wu Xing adalah salah satu konsep yang penting dalam pengobatan tradisional Cina, analisa nasib dan feng shui.


Logam
Unsur Logam melambangkan sifat kaku dan keras sesuai dengan tingkat maksimal dalam shio mereka. Orang-orang yang berada dalam unsur ini dituntun oleh perasaan yang kuat dan akan mengejar tujuan mereka dengan tekun dan tanpa ragu. Didukung oleh tekad mereka, mereka mampu terus berusaha untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Biasanya mereka ambisius dan tidak tergoyahkan dalam keyakinan mereka.
Orang-orang ini tidak dapat dengan mudah diombang-ambingkan atau dipengaruhi untuk mengubah suatu jalan yang telah mereka tentukan, meskipun oleh kesulitan, kemunduran atau kegagalan. Seberapapun keteguhan dan kegigihan yang mereka miliki sesuai dengan karakteristik shio mereka, mereka yang dilahirkan dengan unsur logam justru akan diperkuat oleh unsur Logam yang ada.

Unsur Logam cenderung memilih memecahkan masalah yang dihadapi sendiri dan tidak akan menghargai campur tangan atau bantuan yang tidak mereka harapkan. Mereka memiliki tujuan, melancarkan jalan serta mewujudkan cita-cita mereka tanpa bantuan dari pihak lain. Mereka memiliki naluri yang kuat tentang keuangan dan materi, dan akan menggunakannya untuk mendukung jiwa mandiri serta selera mereka yang tinggi terhadap kemewahan, kemakmuran dan kekuasaan. Akan tetapi mereka kadang juga mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan keadaan yang tidak lagi dapat dikendalikan atau diterima oleh jalan pikiran mereka yang teguh.

Agar dapat benar-benar efektif, unsur Logam perlu berkompromi dan tidak terlalu berpegang pada prinsip. Sering kali, mereka bersikap terlalu kaku dan teguh pada pendapat sendiri sehingga dapat merusak suatu hubungan yang baik hanya karena orang lain tidak mau memenuhi atau menyesuaikan diri dengan keinginan mereka.

SISTEM PERNAPASAN PADA BURUNG

Taksonomi burung merpati yaitu:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Sub Kelas: Neomithes
Super Ordo: Columbidae
Famili: Columbidae
Genus: Columba
Spesies: Livia



Sistem pernapasan pada burung dan hewan menyusui bekerja dengan cara yang berbeda, karena burung membutuhkan oksigen dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui. Sebagai contoh, burung tertentu bisa memerlukan dua puluh kali jumlah oksigen yang jauh berbeda.
Pada burung, aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada ujung yang satu, dan udara yang telah digunakan keluar melalui lubang lainnya. Hal ini memberikan persediaan oksigen yang terus-menerus bagi burung, yang memenuhi kebutuhannya akan tingkat energi yang tinggi. Michael Denton, seorang ahli biokimia Australia serta kritikus Darwinisme yang terkenal menjelaskan paru-paru unggas sebagai berikut:
Dalam hal burung, bronkhus (cabang batang tenggorokan yang menuju paru-paru) utama terbelah menjadi tabung-tabung yang sangat kecil yang tersebar pada jaringan paru-paru. Bagian yang disebut parabronkhus ini akhirnya bergabung kembali, membentuk sebuah sistem peredaran sesungguhnya sehingga udara mengalir dalam satu arah melalui paru-paru. Meskipun kantung-kantung udara juga terbentuk pada kelompok reptil tertentu, bentuk paru-paru burung dan keseluruhan fungsi sistem pernapasannya sangat berbeda. Tidak ada paru-paru pada jenis hewan bertulang belakang lain yang dikenal, yang mendekati sistem pada unggas dalam hal apa pun. Bahkan, sistem ini mirip hingga seluk-beluk khususnya pada semua burung.
Aves bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong udara (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke leher, perut dan sayap. Kantong udara terdapat pada:
• Pangkal leher (servikal)
• Ruang dada bagian depan (toraks anterior)
• Antar tulang selangka (korakoid)
• Ruang dada bagian belakang (toraks posterior)
• Rongga perut (saccus abdominalis)
• Ketiak (saccus axillaris)

Fungsi kantong udara :
• Membantu pernafasan terutama saat terbang
• Menyimpan cadangan udara (oksigen)
• Memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
• Mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak

Burung mempunyai bentuk tubuh yang jauh berbeda dengan binatang yang dianggap sebagai nenek moyangnya, reptil. Paru-paru burung bekerja dengan cara yang sama sekali berbeda dengan hewan menyusui. Hewan menyusui menghirup dan membuang udara melalui batang tenggorokan yang sama. Namun pada burung, udara masuk dan keluar melalui ujung yang berlawanan. "Rancangan" khusus semacam ini diciptakan untuk memberikan volume udara yang diperlukan saat terbang. Evolusi bentuk seperti ini dari reptil tidaklah mungkin.
Inspirasi: udara kaya oksigen masuk ke paru-paru. Otot antara tulang rusuk (interkosta) berkontraksi sehingga tulang rusuk bergerak ke luar dan tulang dada membesar. Akibatnya teklanan udara dada menjadi kecil sehingga udara luar yang kaya oksigen akan masuk. Udara yang masuk sebagian kecil menuju ke paru-paru dan sebagian besar menuju ke kantong udara sebagai cadangan udara.
Ekspirasi: otot interkosta relaksasi sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula. Akibatnya rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi lebih besar dari pada tekanan udara luar. Ini menyebabkan udara dari paru-paru yang kaya karbondioksida ke luar.
Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu sistem kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan memompanya secara teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu ada udara segar dalam paru-paru. Sistem pernafasan yang rumit seperti ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan burung akan jumlah oksigen yang tinggi.
Pernafasan burung saat terbang: Saat terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang berfungsi untuk terbang. Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas), kantong udara di antara tulang korakoid terjepit sehingga udara kaya oksigen pada bagian itu masuk ke paru-paru.

MEKANISME EVOLUSI BIAWAK DI GALAPAGOS


Evolusi yang terjadi di Kepulauan Galapagos ini diantaranya adalah evolusi Reptil (kadal hijau raksasa, biawak, dan kura-kura) dan burung finch. Perubahan pada biawak dikarenakan adanya perubahan tempat hidup. Biawak yang hidup di Galapagos umumnya dapat hidup dengan hanya memakan daun. Pada daerah aliran lava (pantai) tidak tersedia dedaunan, yang ada hanyalah ganggang laut. Sehingga biawak yang hidup di sana terpaksa memakan ganggang laut. Untuk mendapatkan makanannya, biawak harus bisa melawan ombak pantai yang besar dan menyelam ke dasar laut sehingga biawak memerlukan cakar untuk berpegangan pada licinnya bebatuan. Kebiasaan itulah,yang menyebabkan cakar pada biawak semakin memanjang dan kuat. Pada suatu saat biawak ini harus kembali ke darat (karena tidak mungkin bila terus berada di dalam air). Oleh karena itu biawak melindungi diri dengan cenderung menghitamkan kulitnya agar terhindar dari kerusakan sinar ultra violet. Begitu pun dengan kadal raksasa yang terdapat di Galapagos yang juga berkulit hitam kusam dan dapat melaut.
Hal ini sesuai dengan Teori Darwin. Dimana dikatakan bahwa seleksi alam merupakan adapatasi organisme suatu populasi terhadap lingkungannya, serta apa yang terbentuk dari interaksi anatara lingkungan dengan yang diwarisi organisme. Pada biawak, biawak beradaptasi dengan kondisi lingkungannya yang terbatas sumber makanannya. Maka biawak beradapatasi dengan lingkungannya berupa perubahan pada cakarnya agara dapat bertahan hidup.
Seekor biawak unik berwarna merah jambu yang muncul di kepulauan Galapagos bakal mengubah semula sejarah evolusi haiwan eksotik di pulau Pasifik itu. Dinamakan sebagai Rosada, spesies iguana itu dipercayai hilang semasa scientist Charles Darwin melawat Galapagos pada 1835. Penyelidik dalam laporannya kepada jurnal Proceedings National Academy of Sciences (PNAS) mendakwa, Rosada terpisah daripada kumpulan spesiesnya 5.7 juta tahun dahulu. Scientist menganggarkan kurang 100 dari ekor hewan itu yang masih hidup secara misteri.